1. Selagi Pintu Pesawat Masih Terbuka, Pramugari tidak Dibayar.
Para pramugari dibayar perjam. Durasi pekerjaan belum dihitung sampai
pintu pesawat tertutup. Meski si pramugari telah membantu memasukkan
bagasi anda. Pramugari tidak dibayar saat ada penundaan penerbangan,
pembatalan dan hal insidental lainnya. Sampai ada yang mengatakan kalau
sebenarnya maskapai tidak memiliki perasaan.
2. Persaingan Menjadi Pramugari Sangat Ketat
Salah satu maskapai penerbangan besar di Amerika menerima 100.000
lamaran dari 1.000 calon pramugari yang dibutuhkan. Artinya minimal
kualifikasi yang dimiliki seseorang ialah ia harus sarjana dari
Universitas Terkenal. Kalau tidak, tidak usah bermimpi. Kemudian, para
pelamar yang memiliki latar pendidikan hukum menjadi golongan pelamar
yang paling banyak ditolak. Pelamar yang banyak diterima ialah pelamar
yang menguasai beberapa bahasa dan memiliki pengalaman di maskapai lain.
Para calon pramugari juga harus bersedia hidup dengan $1.500 per bulan.
Sebuah standart gaji yang terbilang rendah di sana.
3. Seorang Pramugari Bisa Terlalu Pendek atau Terlalu Tinggi
Pada tahun 60 an di Amerika ditetapkan standart tinggi seorang pramugari
ialah minimal 161,5 cm dan Maksimal 185,9 cm, gunanya ialah agar
pramugari cukup tinggi untuk meletakkan bagasi tapi juga tidak terlalu
tinggi hingga bisa kejedot di langit-langit pesawat.
Lalu dengan berat badan maksimal adalah 130 kg dan harus pensiun di
usia 32 tahun. Mereka juga tidak boleh menikah dan memiliki anak.
Akibatnya rata-rata pramugari hanya bisa bertahan 18 bulan. Namun pada
tahun 70an persyaratan usia dan pernikahan itu dihapuskan.
4. Pramugari Bisa Dipecat Karena Alasan Aneh
Seorang pramugari bisa dipecat kalau silap menggunakan seragam.
Pramugari bisa juga dipecat karena pura-pura fit padahal sakit.
Pramugari yang sakit tidak diperbolehkan ikut terbang karena dirasa akan
mengganggu servisnya pada para penumpang.
5. Menuang Minuman ke Penumpang Menjengkelkan.
Diet Coke menjadi minuman yang sangat tidak disukai para pramugari
karena harus dibawa berkeliling tapi sering penumpang menolak untuk
meminumnya. Belum lagi permintaan penumpang pesawat yang rewel karena
merasa telah membayar.
6. Pramugari Selalu Tahu Bila Anda Menyelundupkan Mayat
Kenapa orang memilih untuk membawa mayat namun pura-pura bahwa yang
dibawa itu bukanlah mayat. Karena biaya dan ongkos pesawat untuk mayat
itu mahal sekali. Seorang pramugari pernah menyaksikan seorang pemuda
yang membawa ibunya yang telah meninggal. Wajahnya yang pucat tidak
dapat ditutupi, apalagi si ibu merosot dari tempat duduknya saat ada
turbulensi di pesawat. Kalau anda mengatakan bahwa mayat yang anda bawa
memang tadinya telah sekarat, hal itu juga tidak mungkin berlaku sebab
untuk mendapatkan izin seperti itu harus ada pengakuan dari dokter yang
ditunjuk.
Untuk urusan mayat ini, Singapore Airlines adalah maskapai yang paling
siap di dunia. Mereka memiliki pesawat dengan lemari khusus untuk mayat
jika tiba-tiba situasi tak terduga muncul.
7. Pramugari Merupakan Pencegah Perdagangan Manusia
Dewasa ini perdagangan manusia Internasional menjadi semakin marak. Para
pramugari menjadi ujung tombak pencegah tindakan kriminal ini. Seorang
pramugari pernah menyaksikan seorang pria membawa bayi. Tanpa ada
terlihat seorang ibu di samping pria tersebut. Pria itu hanya membawa
beberapa buah popok dan sebotol susu.
Curiga dengan hal itu, pramugari tersebut berkoordinasi dengan kru lain.
Pria tersebut akhirnya ditangkap setelah di bandara. Secara
mengejutkan, pria tersebut ternyata merupakan bagian dari sindikat
perdagangan bayi.
8. Panjang Pendeknya Rok Pramugari Menunjukkan Senioritas
Pramugari yang baru magang akan diwajibkan memakai rok panjang. Semakin
lama ia menjadi pramugari maka semakin diizinkanlah ia untuk menaikkan
roknya sedikit demi sedikit. Tapi banyak kru yang mulai iseng dengan
pramugari baru karena rok pendek tadi. Makanya beberapa pramugari
seniorpun lebih memilih untuk memakai rok panjang.
9. Turbulensi Pesawat Tidak Berbahaya
Tidak berbahaya bukan maksudnya anda boleh main-main dengan turbulensi
atau guncangan di pesawat. Tapi dari statistik di Amerika, 2 juta orang
terbang setiap hari. Sejak tahun 1980 hanya 3 orang yang dinyatakan
meninggal akibat turbulensi pesawat. Dan dua dari kematian itu karena
mereka tidak menggunakan sabuk pengaman.
Uniknya dari sekitar 300 kecelakaan terjadi saat turbulensi, korbannya
adalah para pramugari. Uniknya lagi, mereka tidak mendapatkan asuransi
karena asuransi hanya didapatkan dari turbulensi ekstrem. Yang lebih
unik lagi, yang menentukan status turbulensi itu ekstrem atau tidak
adalah pilot. Tapi yang lebih-lebih unik lagi, jarang sekali pilot
menetapkan status turbulensi sebagai turbulensi ekstrem.
Kasihan benar pramugarinya. Ternyata tidak seperti apa yang kita lihat
selama ini. Statistik dan fakta di atas adalah fakta pramugari Amerika,
tapi setidaknya bisa menjadi representasi pramugari dalam negeri juga.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar